031-5963367

Apa itu Krisis?

Krisis adalah situasi kompleks yang dapat menyebabkan kebingungan, bahaya, kesulitan atau penderitaan dan berkepanjangan.

Krisis memiliki tiga karakteristik yaitu tak terduga, menyebabkan ketidakpastian dan dipandang sebagai ancaman terhadap tujuan-tujuan penting (wiki).

WHO menyatakan Covid-19 sebagai Pandemi Global, dan pemerintah RI menyatakan Covid-19 sebagai Bencana Nasional. Covid-19 menyebabkan krisis diberbagai bidang.

Kita tidak dapat menduga kapan wabah Covid-19 selesai, karena hingga saat ini belum ditemukan obatnya, jadi yang bisa dilakukan adalah langkah-langkah antisipasi yaitu menggunakan masker, physical distancing, Pembatasan sosial berskala Besar (PSBB), cuci tangan, minum vitamin, dll. Hal ini akhirnya mengakibatkan ketidakpastian, kapan kita dapat beraktifitas lagi secara normal, kapan kita dapat bekerja lagi secara normal, dst.

Pembatasan aktivitas di luar rumah mengakibatkan ancaman untuk perekonomian, sehingga banyak orang terancam mengalami penurunan penghasilan atau bahkan kehilangan penghasilan.

Ini adalah situasi yang sulit, ini adalah situasi krisis.
Puji Tuhan, Firman Tuhan mempunyai jawabannya, karena Tuhan kita adalah Tuhan yang berjalan diatas badai kehidupan (Mat 14:22-25).

Tuhan berjanji bahwa anak-anak Tuhan akan menjadi lebih dari pemenang dalam menghadapi krisis. ‘Pemenang’ adalah orang yang memenangkan pertandingan karena usaha atau kerja keras yang dia lakukan.

‘Lebih dari pemenang’ adalah orang yang sangat menang, orang itu memenangkan pertandingan dan menjadi semakin kuat. Bukan hanya melewati persoalan, seperti orang yang nyaris kalah, tetapi seperti orang yang memenangkan pertandingan dengan mudah, sekalipun lawannya berusaha sekuat tenaga.

Mari kita bayangkan situasi pertandingannya:
– Kita punya Bapa di sorga yang sangat mengasihi kita (1Yoh 4:18) dan siap berperang bagi kita (Kel 14:14)
– Bapa di sorga memegang kendali atas jalannya pertandingan yang kita hadapi, tidak ada hal yang terjadi tanpa seijin Bapa di sorga (Rom 8:28)
– Bapa memerintahkan malaikat-malaikat-Nya untuk menjaga kita di segala jalan kita (Maz 91:11)
– Bapa menjanjikan hidup kekal di sorga untuk kita (Yoh 14:1-3)
– Roh Allah selalu menyertai kita dan tidak pernah meninggalkan kita (Yoh 14:16)

Ini seperti bertanding dengan lawan yang tidak sebanding. Kita bertanding dari posisi juara bertahan, dengan juri yang selalu memihak kita! Hahaha… pertandingan semacam apakah itu?

Tidak heran anak-anak Tuhan menjadi lebih dari pemenang dalam setiap krisis!
Dalam Firman Tuhan banyak sekali cerita tentang orang-orang yang ‘menjadi lebih dari pemenang’ dalam menghadapi krisis.

Mereka adalah orang-orang biasa, sama seperti kita, mengalami pergumulan sehari-hari, tidak sempurna, melakukan kesalahan-kesalahan dan menghadapi berbagai macam krisis dalam hidupnya.

Ada yang mengalami kekeringan, ada yang kekurangan, ada yang terlibat hutang, ada yang ditinggalkan oleh keluarganya, ada yang sakit, ada yang mengalami persoalan karena kesalahannya sendiri, dan krisis-krisis yang lain.

Tetapi Tuhan Yesus itu baik. Dia sangat mengasihi kita semua. Siapapun yang datang kepada-Nya pasti akan diselamatkan, pasti akan diberikan pertolongan, pasti akan menerima mujizat. Yang mengalami masalah karena kesalahannya sendiri, Tuhan memberikan kesempatan kedua. Yang sakit, Tuhan sembuhkan. Yang kekurangan, Tuhan berikan kelimpahan. Yang terlibat hutang, Tuhan melunaskan dengan cara yang ajaib.

Tuhan menolong, memberikan solusi dalam setiap persoalan dan membuat mereka lebih dari pemenang. Pencuri datang hanya untuk mencuri, membunuh dan membinasakan. Aku datang supaya mereka mempunyai hidup dan dan mempunyainya dalam segala kelimpahan (Yoh 10:10).

Kita akan belajar apa saja yang menjadi kunci sukses tokoh-tokoh ini. Kita akan belajar krisis apa yang mereka alami, bagaimana mereka datang kepada Tuhan, bagaimana pertolongan Tuhan, apa yang mereka lakukan dan apa hasil yang mereka dapatkan.

Kita juga akan belajar dari kesalahan-kesalahan mereka supaya kita tidak mengulagi kesalahan yang mereka lakukan (1 Kor 10:6). Kita akan belajar untuk menerapkannya sesuai dengan pewahyuan (rhema) yang Tuhan berikan kepada kita masing-masing. dan kita akan melihat kebaikan Tuhan, yang membuat kita lebih dari pemenang dalam krisis yang kita hadapi.

Amin.
Tuhan Yesus memberkati.