031-5963367

Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku

Mazmur 119:105

Setiap minggu kita ke gereja dan mendengarkan Firman Tuhan, sehingga mendengarkan Firman Tuhan itu menjadi rutinitas yang biasa. Akibatnya banyak orang yang mudah lupa Firman apa yang disampaikan pagi ini, atau minggu lalu, atau bulan lalu. Firman Tuhan tidak kita simpan baik-baik dalam hati kita, kita jarang sekali merenungkan Firman Tuhan. Malah seringkali yang disalahkan adalah hamba Tuhan-nya yang kurang urapan. Dan kita merasa Firman itu tidak menjadi rhema dalam hidup kita, karena tidak menyentuh perasaan / emosi kita.

Sebenarnya hal ini aneh sekali, kita sangat mudah melupakan Firman Tuhan. Tetapi gampang sekali mengingat segala hal yang membuat kita kuatir, mendorong kita berbuat dosa dan tanpa sadar menjauhkan kita dari Tuhan. Iblis selalu berusaha mencuri Firman yang ditaburkan dalam hati kita.

Ada juga pendapat yang menyamakan Firman Tuhan dengan makan nasi. Seperti kita makan nasi dengan lauknya 2-3 kali sehari, mungkin kita sudah lupa makanan apa yang kita makan minggu lalu, tetapi makanan itu telah menguatkan dan menyehatkan kita. Pendapat ini salah dan tidak alkitabiah jika disamakan dengan aplikasi Firman Tuhan. Jika kita lupa akan Firman Tuhan, maka ketika masalah timbul, kita tidak tahu Firman Tuhan mana yang akan kita gunakan untuk menjawab masalah tersebut.

Ingatlah bahwa:

  • Adam dan Hawa jatuh dalam tipuan Iblis karena Adam dan Hawa tidak mengerti/paham akan Firman Tuhan. Iblis memelintir Firman Tuhan, tetapi Adam dan Hawa tidak mengetahui-nya, sehingga mereka jatuh dalam tipu muslihat Iblis
  • Iblis menggoda Yesus dengan Firman dan Yesus menghadapi pencobaan di padang gurun dengan Firman Tuhan. Yesus dapat menjawab pencobaan dari Iblis, karena Yesus tahu dengan tepat Firman yang mana yang dapat digunakan untuk melawan tipu muslihat Iblis.

Jadi jika kita tidak mengerti atau melupakan Firman Tuhan, artinya Iblis sudah berhasil mencuri Firman itu dari hati kita, karena itu tidak heran banyak anak-anak Tuhan yang jatuh dalam tipu daya Iblis dan tidak bisa mengatasi persoalan yang dihadapinya. Jika kita tidak mengerti Firman Tuhan, maka Firman Tuhan itu tidak bisa bertumbuh dan tidak bisa berbuah dalam kehidupan kita.

Jelas sekali bahwa Firman Tuhan itu adalah pedoman hidup kita, jawaban atas setiap persoalan kita ada dalam Firman Tuhan. Daud berkata: “Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku” (Maz 119:105). Firman Tuhan dituliskan untuk menuntun hidup kita. Jika kita ingin berhasil dalam setiap bidang dalam kehidupan kita, maka Firman Tuhan wajib kita mengerti, pahami dan wajib kita renungkan setiap waktu.

Yos 1:8, berkata jika kita merenungkan Firman Tuhan siang dan malam, maka perjalanan kita akan berhasil dan beruntung.

Maz 1:2-3, yang merenungkan Firman Tuhan siang dan malam, ia akan berbuah pada musimnya dan apa saja yang diperbuatnya berhasil.

Tetapi banyak orang beralasan tidak punya waktu untuk merenungkan Firman Tuhan siang dan malam. Padahal setiap hari mereka malah sempat merenungkan segala hal yang menyebabkan kekuatiran dan menjerat orang ke dalam dosa. Jadi tanpa sadar, karena kita tidak mengetahui Firman Tuhan, kita malah merenungkan dan terjebak dengan cara berpikir duniawi/kedagingan yang akhirnya menuntun kita untuk melakukan hal-hal yang bertentangan dengan apa yang Firman Tuhan ajarkan.

Cara berpikir seperti ini adalah cara berpikir kedagingan yang bertolak belakang dengan Firman Tuhan. Rom 8:6 (KJV) berkata, jika kita memikirkan/merenungkan hal-hal yang duniawi atau bersifat daging, maka hal itu akan menuntun kita kepada kematian, jika kita memikirkan/merenungkan hal-hal yang dari Roh, maka hidup kita akan dipenuhi dengan kehidupan dan damai sejahtera.

Jika kita lengah, dan menganggap Firman Tuhan itu tidak penting, dan tidak lebih penting dari segala urusan duniawi kita, maka kita akan mudah sekali terjebak dalam tipu muslihat Iblis, terjebak dengan cara berpikir dan cara pandang duniawi/kedagingan.

Solusinya adalah kita harus mengubah cara berpikir kita dan cara pandang kita, mengikuti cara berpikir yang diajarkan Firman Tuhan (Rom 12:2). Jadikan Firman Tuhan prioritas yang terpenting, otoritas tertinggi, panduan hidup, pedoman hidup paling utama, dan merenungkan Firman Tuhan itu setiap waktu hingga Firman Tuhan dapat bertumbuh dan menghasilkan buah dalam hidup kita.