031-5963367

“Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.” (Yohanes 1:14)

Tidak terasa kita sudah masuk di bulan yang terakhir di tahun ini, tentu banyak hal yang sudah kita lalui bersama dengan Tuhan. Bulan ini momentum untuk mengingatkan kita akan Kasih Allah yang besar untuk setiap kita.
Alkitab berulangkali dan dengan berbagai cara berbicara untuk menyatakan diri-Nya kepada manusia (Ibr. 1:1-2). Sebagai bukti nyata Kasih Allah yang besar akan dunia ini dan hal tersebut inisiatif Allah sendiri, dan sebagai puncak penyataan diri Allah, adalah “logos sarx egeneto” atau “Firman menjadi Daging” (Yoh 1:14). Ini adalah salah satu ayat yang paling lengkap untuk menjelaskan tentang inkarnasi (Firman menjadi daging), dengan wujud nyata Allah menjadi manusia.

Kita mungkin sering mendengar atau membaca ayat ini, tetapi kalau kita jujur ayat ini sering menjadi biasa saja pada hal ayat ini begitu penting sebagai pondasi dan pedoman dalam mengiring Tuhan.
Dalam ayat ini Yohanes menekankan bahwa Firman itu Allah sendiri dan Firman yang datang benar-benar menjadi manusia. Ini menjadi dasar iman dan pengajaran yang harus kita pegang yaitu Dia sungguh-sungguh Allah dan juga sungguh-sungguh manusia.

Pernah tidak bertanya dalam hatimu, mengapa Allah harus menjadi daging dan mengambil rupa sebagai manusia? dan tujuan-Nya apa?

  • Firman menjadi daging dan diam di antara kita, artinya adalah Allah sendiri datang dan diam di antara kita. Itulah yang di konfirmasi dalam Matius 1:23 sebagai penggenapan nabi Yesaya 7:14: “Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel”- yang berarti: Allah menyertai kita. Allah yang kita sembah bukanlah Allah yang jauh. Firman menjadi daging yang nyata dalam Pribadi Yesus menunjukkan bahwa Allah sungguh mengasihi kita dan mau berkomunikasi, bersentuhan, dengan bahasa kita. Dengan cara itu manusia dapat melihat Bapa ada dalam diri Yesus (Yoh 14:9). Finalnya ketika Firman yang menjadi manusia tergantung di salib untuk sebagai jalan pendamaian kepada Allah Bapa untuk keselamatan kita. Dia dekat dengan kita, ada di dalam kita.
  • Kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak tunggal Bapa. Untuk menterjemahkan/mengaplikasikan ayat ini Paulus mengingatkan apa yang diajarkan dalam Yohanes 1:14 kepada jemaat di Filipi (Fil 2:1-7) yaitu: Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Yesus Kristus….dst. Di sini Paulus memakai kebenaran Allah menjadi manusia, Firman menjadi daging harus diaplikasikan dalam segala aspek kehidupan kita, dengan kata lain kita “mengalami” Yesus yang pernah menjadi manusia. bagaimana Yesus berpikir, merespon setiap situasi yang sulit, merespon masalah, apa yang yang Dia perbuat, kemurahan hati-Nya, belas kasih-Nya, kebaikan-Nya serta komitmen-Nya dalam menyelesaikan misi Bapa, dan juga kuasa-Nya, dll. Dia benar-benar mengerti seperti apa apa pergumulan dan apa saja kebutuhan manusia itu (Ibr 4:15).

Jadi jelas, bahwa Firman menjadi manusia menunjukkan kasih Allah yang besar untuk keselamatan dunia dan supaya setiap orang yang percaya tidak binasa, tetapi beroleh hidup yang kekal. Dia jalan kebenaran dan hidup, korban pendamaian antara Allah dengan manusia dengan jalan Dia harus di salib (Ibr 9:14, 15, 28). Firman menjadi daging artinya Allah menghendaki supaya manusia umat tebusannya hendaknya hidup seperti Yesus hidup Ef 2:10; 5: 2, Fil 2:5; 1 Yoh 2:6

Kiranya Tema di bulan ini mengingatkan kita kembali bahwa Allah begitu mengasihi setiap kita. Dia Allah yang dekat, bahkan ada dalam hidup setiap kita. Kelahiran-Nya membawa keselamatan dan kemenangan bagi kita. kehadiran-Nya sebagai manusia menjadi teladan mutlak dalam hidup kita. Amin. TUHAN YESUS MEMBERKATI.